Menurut seorang psikolog dari Swiss, Carl Jung, terdapat 3 jenis kepribadian umum pada manusia, yaitu introvert, ambievert, dan ekstrovert. Ketiga
kepribadian ini membuat macam – macam pribadi selalu berbeda dalam
setiap hal yang mereka lalui, misalnya saja dalam hal pengambilan
keputusan.
Dicap sebagai orang yang penuh ego karena tidak banyak ikut berkontribusi dalam suatu event mungkin sudah
biasa diterima oleh orang introvert. Padahal, introvert itu tidak
seburuk yang dibayangkan, lho! Sifat saya sendiri pun sangat cenderung
ke introvert. Namun, tentu saya tidak bisa melakukan self-diagnosis. Mungkin ada beberapa hal-hal yang kian dialami Si Introvert. Apa saja, sih?
Generalisasi
bahwa orang introvert adalah orang yang individualisme mungkin sudah
tak asing lagi ya di telinga kita. Padahal, orang introvert
sesungguhnya bukanlah individualis. Mereka bisa menjadi sangat ramah
dan welcome di waktu yang tepat. Orang introvert hanya mencoba
memikirkan suatu hal secara matang sebelum hal tersebut diutarakan. Yap,
mereka cenderung memikirkan terlebih dahulu sebelum mengutarakan
sesuatu. Jadi, anggapan bahwa orang introvert tidak bekerja di dalam
suatu kelompok itu tidak sepenuhnya benar, kami tentu ikut
berkontribusi, kok! Disaat orang introvert merasa jika waktu 'diam' nya
sudah habis, mereka tentu akan mengutarakan gagasannya.
Ah, orang Introvert itu membosankan! Diajak ke pesta besar ataupun ke mall saja pasti jawabannya selalu tidak.
Wah, anggapan ini tentu saja salah! Orang introvert menyukai pesta kok.
Bahkan orang introvert juga kerap kali membuat pesta. Namun, jangan
kaget jika kalian mendapat undangan tea party atau private dinner
dari orang introvert, ya! Yup, kami memang penyuka pesta, tapi mungkin
sebagian orang introvert lebih menyukai pesta ber 'genre' tenang.
Mungkin orang introvert tidak menyukai clubbing atau night life, tapi
bukan berarti kami anti – pesta kok. Orang introvert cenderung datang
ke pesta dengan gaun anggunnya lalu kemudian berdansa dengan alunan
musik klasik nan tenang, ketimbang berdansa dengan alunan musik rock nan
meriah. Jadi, jangan kaget ya jika mendapat undangan tea party atau mungkin pesta dansa dari seorang introvert!
Orang Introvert itu sulit untuk bergaul. Memulai percakapan saja tidak mau.
Kami memang suka menyendiri, tapi bukan berarti orang introvert itu sulit bergaul. Mungkin kutipan "Quality over quantity"
sangat cocok untuk kami. Orang introvert tidak membina hubungan
persahabatan dengan banyak orang; tapi orang introvert akan sangat setia
dalam jumlah teman – teman nya yang mungkin bisa dibilang tidak banyak.
Kamu butuh seseorang yang dapat menjadi tempat sampah atas segala
masalahmu? Tentu orang introvert jawabannya. Mereka akan dengan tulus
hati mendegar semua keluh kesahmu tanpa memotong pembicaraan kamu,
solusi pun juga tak lupa ia berikan. Mungkin banyak dari kami memang
yang lebih suka bekerja sendiri ketimbang berkelompok, tapi bukan
berarti kami sulit bergaul, kok. Kami tetap bersahabat dan tentunya
sangat menghargai sebuah tali persahabatan.
Diajak free call gak mau, bales pesan lama banget. Apa maksud dari tipe orang introvert ini?
Mungkin bukan hanya keluarga saja seperti Ayah, Ibu, atau bahkan
Nenek yang menanyakan kabar melalui telepon. Teman pun seringkali
menelepon kita untuk sekedar chit chat atau bahkan curhat. Tapi bagaimana dengan si introvert?
Kenapa ia selalu tidak mau mengangkat telepon yang bahkan dari Ibunya sendiri? Sombong sekali dia.
Hei!
Tunggu, introvert sesungguhnya tidak sombong kok. Mereka hanya tidak
nyaman kalau harus berkomunikasi dengan telepon, mereka cenderung lebih
menyukai komunikasi tertulis seperti LINE, BBM, e-mail ketimbang harus
melakukan komunikasi secara lisan. Bahkan, terkadang mereka lama untuk
membalas pesan singkat karena sangat berhati-hati dan memikirkan apa
yang akan mereka tulis. Lebih tepatnya, hampir sebagian introvert begitu
perfeksionis.
Meskipun perfeksionis, tapi mereka tahu betul siapa dan bagaimana dirinya.
Entahlah,
mungkin hampir seluruh introvert mempunyai sifat perfeksionis. Salah
satunya adalah dengan memfilter dahulu kata-kata apa yang harus ia
utarakan. Tapi, karena mempunyai sisi penganalisis (observer),
tak jarang introvert sangat tahu siapa dia dan bagaimana dirinya. Bahkan
tak jarang ia selalu menyelesaikan masalahnya sendiri dan jadi tempat
tempat sampah untuk masalah orang di sekitarnya. Yap, selain sebagai
pendengar yang baik, mereka juga seorang pemberi saran yang hebat. Saran
yang ia berikan bukan semata-mata untuk menghibur saja, tapi juga
secara detail! Meski begitu, banyak yang tidak tahu kalau introvert
sesungguhnya juga menyimpan beban yang bahkan lebih berat ketimbang
beban sekitar yang biasa ia tampung. Sangat jarang atau bahkan tidak ada
introvert yang mau mencurhatkan isi hatinya, bahkan dengan teman
dekatnya sekalipun.
Sekalinya jatuh cinta, mereka bisa sangat tulus dan setia. Namun, tidak mau mengutarakannya sama sekali.
Berbicara
masalah cinta, orang introvert juga bisa jatuh cinta kok. Namun
sayangnya, mereka selalu berusaha untuk menyembunyikan perasaannya.
Bahkan, untuk memberikan sinyal pun tidak mau. Biasanya introvert yang
jatuh cinta akan mudah terdeteksi dengan sikapnya yang cenderung lebih
produktif. Memang, ia tidak berubah menjadi sosok yang ramah layaknya
ekstrovert, tapi ia bisa menjadi lebih terlihat lebih sibuk dari
biasanya. Jika jatuh cinta, biasanya orang introvert berubah menjadi
orang yang kepo. Selain melakukan upaya stalking media sosial terhadap orang yang ia sukai, ia juga cenderung untuk selalu ada di dekat orang yang ia suka.
Lah, katanya tadi gak agresif?
Ya,
memang tidak agresif. Maksud selalu dekat disini adalah kecenderungan
mereka untuk mengikuti apa yang lawan jenisnya sukai. Misalnya, si A
suka ikut kelompok ilmiah, nah si B yang tadinya tidak menyukai hal-hal
berbau ilmiah tiba-tiba menjadi suka karena ingin selalu dekat dengan
lawan jenisnya. Upaya-upaya seperti ini yang biasanya introvert lakukan,
karena mungkin bertanya seputar orang yang ia suka ke temannya bukanlah
cara yang terbaik bagi si introvert.
Meskipun banyak lika-liku
yang dihadapi seorang introvert, tapi intinya kita semua hakikatnya
sama. Mungkin hanya perbedaan cara pandang yang terkadang membuat
seseorang terlihat beda. Tapi, bagi saya introvert dan ekstrovert itu
sama-sama hebat dan unik, bukan begitu?
EmoticonEmoticon