Keluar Dari Comfort Zone Pemikiran Keliru Yang Perlu Diluruskan
Don't leave your comfort zone, just make it bigger -Stefan Gentz-
Sudah sangat sering kita mendengar motivator dan mereka yang berusaha 'seolah-olah' bijak, mengajak orang lain untuk keluar dari Comfort Zone atau zona nyaman. Berbagai macam argumentasi dilayangkan.
Misalnya, zona nyaman itu melenakan, zona nyaman membelenggu diri sehingga sulit berkembang, dan lain sebagainya. Intinya, mereka mengajak orang lain untuk keluar dan jauh dari zona nyaman. Zona nyaman diidentikkan dengan sesuatu yang negatif.
Jika hidup di zona nyaman dianggap tidak baik, lalu apakah kamu mau hidup di crisis zone. Wilayah penuh ancaman dan ketidaknyamanan? Tentu tidak, kan?
Penulis sendiri sangat tidak sependapat bahwa kita harus keluar dari Comfort Zone.
Sangat manusiawi, setiap orang menginginkan kenyamanan. Tidak logis dan malah sangat aneh jika menghindar dari kenyamanan.
Contoh kecil, saat ini kamu tinggal di kontrakan sempit berukuran 2 x3 meter yang aksesnya sulit. Untuk sampai ke kontrakan tersebut harus lewat gang yang tidak bisa dilalui sepedamotor sekalipun. Sampai kontrakan pemandangan kiri kanan hanya tembok. Kontrakan ini crisis zone.
Lalu tiba-tiba atasan kamu ngasih bonus, rumah mewah di Orchard Park Batam yang kamu tahu suasananya sangat nyaman. Pemandangan kombinasi hijau pepohonan dan biru lautan karena kawasannya dibangun di daerah pantai. Lokasinya strategis dan berkonsep one stop green living yang ada fasilitas mall, gym dan perkantoran di dalamnya. Orchard Park ini Comfort Zone.
Quote:Nah, kira-kira pilih tinggal di mana, kontrakan kamu sebelumnya atau rumah Orchard Park? Secara logika, kamu pasti mau dong tinggal di Orchard Park dengan segala kenyamanan yang ditawarkan ketimbang di kontrakan tadi.
Secara naluriah, sebagai manusia kamu pasti ingin merasa comfort alias nyaman.
Lalu tentang gembar gembor "keluar dari comfort zone", ada cara berpikir yang perlu diluruskan.
Yang penulis tangkap, selama ini orang-orang mengajak keluar dari Comfort Zone karena alasan takut terbelenggu dan lupa untuk bergerak maju. Artinya solusi terbaik adalah mengombinasikan kemajuan dan Comfort Zone.
Kamu harus tetap bertahan di area yang nyaman sambil mengembangkan area nyaman tersebut seluas-luasnya. Bukan menyakiti diri padahal sesungguhnya kenyamanan sudah diraih.
Quote:Singkatnya, Comfort Zone kudu kamu perluas, bukan untuk ditinggalkan. Jikalau bisa nyaman, kenapa memilih yang tidak nyaman. Comfort Zone bisa berwujud fisik, bisa juga bersifat psikis
Quote:Hidup ini untuk disyukuri dengan menikmati apa yang kita miliki sembari terus mengembangkan nikmat tersebut.
Demikian ungkapan pikiran penulis. Mohon maaf jika berbeda pendapat.
EmoticonEmoticon