Dalam diamku terbesit keinginan akan mimpi-mimpi yang akan terwujud
setelah aku meninggalkan dunia putih abu-abuku. mengepakkan sayap dan
terbang menjelajah dunia yang baru aku temui. Bermimpi untuk dapat
menjadi seorang yang bisa berbagi ilmu dengan semua orang. Bermimpi
untuk bisa melihat senyum orang tuaku yang bangga akan diriku.
Hanya membayangkannya saja membuat diriku tersenyum sendiri, betapa
hebatnya diriku nanti. Dengan semua mimpi yang aku kembangkan dalam
pikiranku. Dalam lamunanku, dan dalam tidurku. Mimpi itu akan terus aku
rajut hingga menjadi untain benang kehidupan.
Tapi, hidup ini menjadi penghalang dalam mewujudkan mimpi-mimpi ini.
Pernahkah terbayangkan disaat semua teman sekolahmu sibuk memilih
universitas ternama, dan kau hanya duduk diam memperhatikan
teman-temanmu yang hilir-mudik mempersiapkan diri menuju universitas?
Ketika prestasimu yang seharusnya dengan mudah menjadikan mimpi itu
terwujud, tapi malah kau tidak bisa menggapai mimpi itu?
Sebuah realita hidup yang menyakitkan dan kau harus mengalami itu.
Begitu banyak lembaran seritifikat, piagam, dan prestasi yang pernah
diraih, dan hal itu sama sekali tidak berguna saat dunia sebenarnya ada
di hadapanmu. Dunia rasanya mempermainkanmu. Dengan segudang masalah,
beribu rintangan yang membuat mimpimu susah untuk diraih. Akankah aku
menyerah, akankah aku berhenti melangkah dan membiarkan mimpi itu
terbenam dalam kerasnya dunia ini? Tidak! jangan biarkan mimpi itu
hilang dalam pandangamu.
Disaat kaki tidak sanggup untuk berdiri, disaat matamu tidak sanggup
untuk melihat ke depan, dengan semua tenaga yang masih tersisa, walau
hanya masih tersisa sehela nafas, bangkitlah.Tegakkan kepala dan lihat
sekelilingmu. Begitu banya diluar sana yang sama, yang mempunyai mimpi,
bahkan lebih besar dari mimpimu. Akankah dia menyerah? Begitu banyak di
luar sana yang mempunyai harapan. Sebuah Harapan untuk mewujudkan
cita-citanya. Akankah dia putus asa? Tidak!
Hidup yang begitu sulit. Mereka yang menyerah, harus rela mengubur
mimpinya, menghela nafas dalam setiap cobaan yang ada. Hingaa akhirnya
mimpi itu perlahan hilang dan hacur bersama harapan, terbawa realita
hidup yang tidak seindah dengan mimpi dalam tidur. Dalam cobaan, dalam
segala permasalahan hidup, hanya ada saksi yang selalu memperhatikanmu.
Langit. Diamya, sepinya dan keindahnya, langitlah yang memperhatikanmu.
Langitlah yang menjadi saksi bagaimana kau menjalani hidupmu ini. Langit
yang melihatmu bersedih, tertawa, dan bahagia dan langit yang menjadi
saksi bagaimana kau menggapai mimpi. Jika langit bisa berbicara,
langit akan berkata
"Hei! kau yang dibawah sana, kau yang mempunyai fisik yang kuat dan
hati yang mulia, akankah kau menyerah hanya mimpimu tidak bisa kau
gapai? apa gunanya kau bersekolah, apa gunanya kau belajar, dan apa
gunanya orang tuamu berkerja, hanya karna mimpimu tidak bisa tercapai
kau malah menyerah. Lihatlah diluar sana masih banyak orang-orang yang
bahkan lebih susah darimu, aku akan menertawakanmu jika kau menyerah
begitu saja"
"Tidak, aku tidak akan pernah menyerah" sembari tersenyum.
EmoticonEmoticon