Apakah Pengertian Introvert, Extravert dan Ambivert?

Istilah introvert dan extravert pertama kali di populerkan oleh seorang psikolog terkenal dari Swiss yang bernama Carl Gustav Jung (C.G Jung). C.G Jung berpendapat bahwa konsep dan tolak ukur utama untuk melakukan analisa psikologi terhadap seseorang adalah dengan meneliti sifat individual mereka.

Pada dasarnya setiap orang memiliki sisi introvert dan extrovert dalam kepribadian mereka masing-masing. Akan tetapi, salah satu sisi akan muncul lebih dominan dalam karakter orang tersebut.

Apakah pengertian Introvert?

C.G Jung secara sederhana menjelaskan bahwa pengertian introvert adalah sikap atau karakter seseorang yang memiliki orientasi subyektif secara mental dalam menjalani kehidupannya.

Dengan kondisi seperti ini, seseorang yang memiliki kepribadian introvert cenderung menyukai kondisi yang tenang, senang menyendiri, reflektif terhadap apa yang mereka lakukan serta memiliki kecenderungan untuk menjauhi interaksi dengan hal-hal baru.

Seseorang yang introvert sangat senang untuk melakukan aktivitas yang bersifat soliter (dapat di lakukan sendirian tanpa bantuan orang lain) seperti membaca, menulis, mengoperasikan komputer, memancing, menonton film, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, kebanyakan dari seniman, komposer lagu, penulis novel, atau penemu biasanya memiliki kepribadian introvert. Mereka lebih menikmati waktu yang di habiskan sendirian, karena menurut mereka sendirian adalah hal yang menyenangkan.

Selain itu, introvert juga memiliki kemampuan yang sangat baik dalam melakukan analisa hal-hal yang rumit dan mudah untuk berkonsentrasi untuk memecahkan masalah.

Apakah sifat pemalu juga termasuk kedalam introvert?

Jawabannya adalah tidak! Sifat malu tidak masuk di dalam pengertian introvert.

Salah besar jika kita mengira bahwa seseorang yang introvert adalah orang yang pemalu. Karena, orang yang introvert lebih senang untuk melakukan kegiatan sosial mereka sendiri, akan tetapi mereka tidak segan untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain.

Berbeda dengan orang yang pemalu, karena orang yang pemalu terkadang merasa berat atau segan untuk melakukan interaksi sosial terutama dengan orang-orang yang tidak mereka kenal.

Oh ya, perlu kamu ketahui bahwa ada banyak introvert yang mampu menjadi orang-orang yang sukses dan terkenal, seperti J.K Rowling (penulis novel Harry Potter), Larry Page (pendiri Google), Albert Einstein (ilmuwan), dan Mark Zuckerberg (pendiri Facebook).

Apakah pengertian Extrovert?

Pengertian extrovert adalah kebalikan dari introvert. Jika introvert lebih cenderung untuk menyendiri, maka kepribadian extrovert adalah seseorang yang memiliki sifat, kondisi, atau kebiasaan yang dominan sangat senang dengan kepuasan yang mereka temukan di luar dari diri mereka sendiri.

Extrovert senang dengan aktivitas sosial, berinteraksi dengan orang lain, antusias, suka berdiskusi,  dan senang bergaul.

Seorang extrovert cenderung menjadi lebih bersemangat untuk melakukan banyak hal jika mereka berada di lingkungan yang interaktif. Mereka tidak menyukai kesendirian, dan menganggap kesendirian adalah hal yang bikin boring dan tidak menyenangkan.

Extrovert biasanya dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan baik dalam sebuah komunitas atau organisasi sosial.

Apakah pengertian Ambivert?

Ambivert adalah orang-orang yang “terjebak” di antara karakter introvert dan extrovert.

Ambivert memiliki sisi kepribadian introvert dan extrovert yang seimbang. Dengan demikian seseorang yang ambivert cenderung merasa nyaman dengan kondisi yang penuh dengan interaksi sosial dan juga dapat menikmati kondisi saat mereka sendirian atau jauh dari keramaian.

Well, demikianlah pengertian pengertian Introvert, Extravert dan Ambivert. Kamu termasuk golongan yang mana ya? :)

NASA Umumkan Temuan 9 Planet Baru Mirip Bumi

TEMPO.CONew York - Ilmuwan dari Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) menemukan lebih dari 1.284 planet baru di luar tata surya kita. Dari total jumlah tersebut, hampir 550 bisa jadi adalah planet berbatu seperti bumi, berdasarkan ukuran mereka.
 
Sembilan planet di antaranya memiliki kondisi mirip bumi yang bisa dikatakan memiliki kemungkinan dapat menopang kehidupan. "Ini memberi kita harapan bahwa di suatu tempat di luar sana, di sekitar bintang seperti kita, kita akhirnya bisa menemukan bumi lain," kata Ellen Stofan, kepala ilmuwan di kantor pusat NASA, seperti dilansir New York Post pada 28 Agustus 2016.
 
Pengumuman itu menjadikan jumlah planet yang dikonfirmasi di luar tata surya menjadi 3.264. Sebagian besar kelompok planet yang disebut exoplanets ini terdeteksi teleskop Kepler milik NASA, yang menemukan planet layak huni seperti bumi. Planet baru ini diidentifikasi selama misi utama empat tahun Kepler, yang berakhir pada 2013, dan sebelumnya hanya dianggap sebagai “calon planet”.
 
Ilmuwan mengumumkan penemuan tunggal terbesar planet sejauh ini menggunakan teknik analisis baru dengan model statistik untuk mengkonfirmasi kelompok itu sebagai planet. "Berterima kasihlah kepada Kepler. Karena Kepler, kita sekarang tahu bahwa terdapat kemungkinan ada lebih banyak planet di galaksi kita ataupun di luar galaksi," ujar Direktur Astrofisika NASA Paul Hertz.
 
Pemberian nama Kepler ini bertujuan mengenang astronom pada zaman Renaissance, Johannes Kepler. Teleskop tersebut pertama kali diluncurkan pada 7 Maret 2009.

Sejarah Perang Aceh Melawan Belanda, 1873-1904

Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawanan rakyat Aceh dengan perang gerilya terus berlanjut. Pada tanggal 26 Maret 1873 Belanda menyatakan perang kepada Aceh, & mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citadel van Antwerpen.

Pada 8 April 1873, Belanda mendarat di Pantai Ceureumen di bawah pimpinan Johan Harmen Rudolf Köhler, & langsung bisa menguasai Masjid Raya Baiturrahman. Köhler saat itu membawa 3. 198 tentara. Sebanyak 168 di antaranya para perwira.

Penyebab Terjadinya Perang Aceh

Perang Aceh disebabkan karena:
Belanda menduduki daerah Siak. Akibat dari Perjanjian Siak 1858. Di mana Sultan Ismail menyerahkan daerah Deli, Langkat, Asahan & Serdang kepada Belanda, padahal daerah-daerah itu sejak Sultan Iskandar Muda, berada di bawah kekuasaan Aceh.

Belanda melanggar perjanjian Siak, maka berakhirlah perjanjian London tahun 1824. Isi perjanjian London ialah Belanda & Britania Raya membuat ketentuan tentang batas-batas kekuasaan kedua daerah di Asia Tenggara yaitu dengan garis lintang Singapura. Keduanya mengakui kedaulatan Aceh.
Aceh menuduh Belanda tak menepati janjinya, sehingga kapal-kapal Belanda yg lewat perairan Aceh ditenggelamkan oleh pasukan Aceh. Perbuatan Aceh ini didukung Britania.

Dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps. Menyebabkan perairan Aceh menjadi sangat penting untuk lalu lintas perdagangan.

Ditandatanganinya Perjanjian London 1871 antara Inggris & Belanda, yg isinya, Britania memberikan keleluasaan kepada Belanda untuk mengambil tindakan di Aceh. Belanda harus menjaga keamanan lalulintas di Selat Malaka. Belanda mengizinkan Britania bebas berdagang di Siak & menyerahkan daerahnya di Guyana Barat kepada Britania.

Akibat perjanjian Sumatera 1871, Aceh mengadakan hubungan diplomatik dengan Konsul Amerika Serikat, Kerajaan Italia, Kesultanan Usmaniyah di Singapura. Dan mengirimkan utusan ke Turki Usmani pada tahun 1871.
Akibat hubungan diplomatik Aceh dengan Konsul Amerika, Italia & Turki di Singapura, Belanda menjadikan itu sebagai alasan untuk menyerang Aceh. Wakil Presiden Dewan Hindia Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen dengan 2 kapal perangnya datang ke Aceh & meminta keterangan dari Sultan Machmud Syah tentang apa yg sudah dibicarakan di Singapura itu, tetapi Sultan Machmud menolak untuk memberikan keterangan.

Strategi Siasat Snouck Hurgronje Mata-mata Belanda

Untuk mengalahkan pertahanan & perlawan Aceh, Belanda memakai tenaga ahli Dr. Christiaan Snouck Hurgronje yg menyamar selama 2 tahun di pedalaman Aceh untuk meneliti kemasyarakatan & ketatanegaraan Aceh. Hasil kerjanya itu dibukukan dengan judul Rakyat Aceh [De Acehers]. Dalam buku itu disebutkan strategi bagaimana untuk menaklukkan Aceh. Usulan strategi Snouck Hurgronje kepada Gubernur Militer Belanda Joannes Benedictus van Heutsz adalah, supaya golongan Keumala [yaitu Sultan yg berkedudukan di Keumala] dengan pengikutnya dikesampingkan dahulu.

Tetap menyerang terus & menghantam terus kaum ulama. Jangan mau berunding dengan pimpinan-pimpinan gerilya. Mendirikan pangkalan tetap di Aceh Raya. Menunjukkan niat baik Belanda kepada rakyat Aceh, dengan cara mendirikan langgar, masjid, memperbaiki jalan-jalan irigasi & membantu pekerjaan sosial rakyat Aceh. Ternyata siasat Dr Snouck Hurgronje diterima oleh Van Heutz yg menjadi Gubernur militer & sipil di Aceh [1898-1904]. Kemudian Dr Snouck Hurgronje diangkat sebagai penasehatnya.

Kronologi Perang Aceh Pertama

Perang Aceh Pertama [1873-1874] dipimpin oleh Panglima Polim & Sultan Mahmud Syah melawan Belanda yg dipimpin Köhler. Köhler dengan 3000 serdadunya dapat dipatahkan, dimana Köhler sendiri tewas pada tanggal 14 April 1873. Sepuluh hari kemudian, perang berkecamuk di mana-mana. Yang paling besar saat merebut kembali Masjid Raya Baiturrahman, yg dibantu oleh beberapa kelompok pasukan. Ada di Peukan Aceh, Lambhuk, Lampu’uk, Peukan Bada, sampai Lambada, Krueng Raya.

Beberapa ribu orang juga berdatangan dari Teunom, Pidie, Peusangan, & beberapa wilayah lain. Perang Aceh Pertama ialah ekspedisi Belanda terhadap Aceh pada tahun 1873 yg bertujuan mengakhiri Perjanjian London 1871, yg menindaklanjuti traktat dari tahun 1859 [diputuskan oleh Jan van Swieten]. Melalui pengesahan Perjanjian Sumatera, Belanda berhak mendapatkan pantai utara Sumatera yg di situ banyak terjadi perompakan. Komisaris Pemerintah Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen yg mengatur Aceh mencoba mengadakan perundingan dengan Sultan Aceh namun tak mendapatkan apa yg diharapkan sehingga ia menyatakan perang pada Aceh atas saran GubJen James Loudon. Blokade pesisir tak berjalan sesuai yg diharapkan.

Belanda kemudian memerintahkan ekspedisi pertama ke Aceh, di bawah pimpinan Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler & sesudah kematiannya tugasnya digantikan oleh Kolonel Eeldert Christiaan van Daalen. Dalam ekspedisi tersebut dipergunakan senapan Beaumont untuk pertama kalinya namun ekspedisi tersebut berakhir dengan kembalinya pasukan Belanda ke Jawa. Tak dapat disangkal bahwa Masjid Raya Baiturrahman direbut 2 kali [dan di saat yg kedua kalinya tewaslah Köhler]. Terjadi serbuan beruntun ke istana pada tanggal 16 April di bawah pimpinan Mayor F. P. Cavaljé namun tak dapat menduduki lebih lanjut karena keulungan orang Aceh serta banyaknya serdadu yg tewas & terluka. Serdadu Belanda tak cukup persiapan yg harus ada untuk serangan tersebut. Di samping itu, jumlah artileri [berat] tak cukup & mereka tak cukup mengenali musuh. Mereka sendiri harus menarik diri dari pesisir & atas petunjuk Komisaris F. N. Nieuwenhuijzen [yang menjalin komunikasi dengan GubJen Loudon] & kembali ke Pulau Jawa.

Menurut George Frederik Willem Borel, kapten artileri, serdadu dapat memperoleh pesisir bila mendapatkan titik lain yg agak lebih kuat, namun Komandan Marinir Koopman tak dapat memberikan kepastian bahwa ada hubungan yg teratur antara bantaran sungai & saat itu sedang berlangsung muson yg buruk, yg karena itulah kedatangan pasukan baru jadi sulit. Setelah kembalinya ekspedisi itu, angkatan tersebut banyak disalahkan akibat kegagalan ekspedisi itu. Dari situlah GubJen James Loudon mengadakan penyelidikan di mana para bawahan harus memberikan penilaian atas atasan mereka. Penyelidikan tersebut kemudian juga banyak menuai kontroversi & menimbulkan “perang kertas” sesudah Perang Aceh I [dokumen & tulisan pro & kontra penyelidikan tersebut terjadi terus menerus].

Penyelidikan itu masih berawal, sesudah Perang Aceh II, ketika kapten & kepala staf Brigade II GCE. van Daalen menolak untuk ditekan GubJen Loudon. Alasan sebelumnya ialah selama itu Loudon telah memerintahkan penyelidikan yg untuk itu pamannya EC. van Daalen, yg merupaken panglima tertinggi ekspedisi pertama sesudah kematian panglima tertinggi sebelumnya Johan Harmen Rudolf Kohler, sebagai orang jenius yg malang sesudah kegagalan ekspedisi tersebut, dihadirkan & selama penyelidikan itu [meskipun kemudian meninggal] Van Daalen, komandan Pasukan Hindia, Willem Egbert Kroesen mengetahui bahwa pemerintah Hindia-Belanda tak diberi cukup informasi atas terganggunya pembekalan senjata pada pasukan itu. Loudon tak mengizinkan Van Daalen [keponakan] mendapatkan Militaire Willems-Orde & untuk itu memandang bahwa Van Daalen harus terus dikirimi uang tunjangan pensiun. Raja Willem II mulai menganugerahkan Medali Aceh 1873-1874 pada tanggal 12 Mei 1874. Yang khas ialah pembawa medali tersebut juga dapat diberi gesper bertulisan “ATJEH 1873-1874″ pada pita Ereteken voor Belangrijke Krijgsbedrijven. Terdapat pula salib Militaire Willems-Orde & Medaille voor Moed en Trouw.

Perang Aceh Kedua

Pada Perang Aceh Kedua [1874-1880], di bawah Jend. Jan van Swieten, Belanda berhasil menduduki Keraton Sultan, 26 Januari 1874, & dijadikan sebagai pusat pertahanan Belanda. 31 Januari 1874 Jenderal Van Swieten mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian dari Kerajaan Belanda. Ketika Sultan Machmud Syah wafat 26 Januari 1874, digantikan oleh Tuanku Muhammad Dawood yg dinobatkan sebagai Sultan di masjid Indragiri.

Perang Aceh Kedua diumumkan oleh KNIL terhadap Aceh pada tanggal 20 November 1873 sesudah kegagalan serangan pertama. Pada saat itu, Belanda sedang mencoba menguasai seluruh Nusantara. Ekspedisi yg dipimpin oleh Jan van Swieten itu terdiri atas 8. 500 prajurit, 4. 500 pembantu & kuli, & belakangan ditambahkan 1. 500 pasukan. Pasukan Belanda & Aceh sama-sama menderita kolera. Sekitar 1. 400 prajurit kolonial meninggal antara bulan November 1873 sampai April 1874.

Setelah Banda Aceh ditinggalkan, Belanda bergerak pada bulan Januari 1874 & berpikir mereka telah menang perang. Mereka mengumumkan bahwa Kesultanan Aceh dibubarkan & dianeksasi. Namun, kuasa asing menahan diri ikut campur, sehingga masih ada serangan yg dilancarkan oleh pihak Aceh. Sultan Mahmud Syah & pengikutnya menarik diri ke bukit, & sultan meninggal di sana akibat kolera. Pihak Aceh mengumumkan cucu muda Tuanku Ibrahim yg bernama Tuanku Muhammad Daud Syah, sebagai Sultan Ibrahim Mansur Syah [berkuasa 1874-1903].

Perang pertama & kedua ini ialah perang total & frontal, dimana pemerintah masih berjalan mapan, meskipun ibu kota negara berpindah-pindah ke Keumala Dalam, Indrapuri, & tempat-tempat lain.

Perang Aceh Ketiga,

Perang ketiga [1881-1896], perang dilanjutkan secara gerilya & dikobarkan perang fisabilillah. Dimana sistem perang gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1904. Perang gerilya ini pasukan Aceh di bawah Teuku Umar bersama Panglima Polim & Sultan. Pada tahun 1899 ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van der Dussen di Meulaboh, Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar kemudian tampil menjadi komandan perang gerilya.

Perang Aceh Keempat

Perang keempat [1896-1910] ialah perang gerilya kelompok & perorangan dengan perlawanan, penyerbuan, penghadangan & pembunuhan tanpa komando dari pusat pemerintahan Kesultanan.

Taktik Perang belanda Menghadapi Aceh

Taktik perang gerilya Aceh ditiru oleh Van Heutz, dimana dibentuk pasukan maréchaussée yg dipimpin oleh Hans Christoffel dengan pasukan Colone Macan yg telah mampu & menguasai pegunungan-pegunungan, hutan-hutan rimba raya Aceh untuk mencari & mengejar gerilyawan-gerilyawan Aceh. Taktik berikutnya yg dilakukan Belanda ialah dengan cara penculikan anggota keluarga gerilyawan Aceh. Misalnya Christoffel menculik permaisuri Sultan & Tengku Putroe [1902].

Van der Maaten menawan putera Sultan Tuanku Ibrahim. Akibatnya, Sultan menyerah pada tanggal 5 Januari 1902 ke Sigli & berdamai. Van der Maaten dengan diam-diam menyergap Tangse kembali, Panglima Polim dapat meloloskan diri, tetapi sebagai gantinya ditangkap putera Panglima Polim, Cut Po Radeu saudara perempuannya & beberapa keluarga terdekatnya. Akibatnya Panglima Polim meletakkan senjata & menyerah ke Lhokseumawe pada Desember 1903. Setelah Panglima Polim menyerah, banyak penghulu-penghulu rakyat yg menyerah mengikuti jejak Panglima Polim.

Taktik selanjutnya, pembersihan dengan cara membunuh rakyat Aceh yg dilakukan di bawah pimpinan Gotfried Coenraad Ernst van Daalen yg menggantikan Van Heutz. Seperti pembunuhan di Kuta Reh [14 Juni 1904] dimana 2. 922 orang dibunuhnya, yg terdiri dari 1. 773 laki-laki & 1. 149 perempuan. Taktik terakhir menangkap Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar yg masih melakukan perlawanan secara gerilya, dimana akhirnya Cut Nya Dien dapat ditangkap & diasingkan ke Sumedang.
 

Surat perjanjian tanda menyerah Pemimpin Aceh

Selama perang Aceh, Van Heutz telah menciptakan surat pendek [korte verklaring, Traktat Pendek] tentang penyerahan yg harus ditandatangani oleh para pemimpin Aceh yg telah tertangkap & menyerah. Di mana isi dari surat pendek penyerahan diri itu berisikan, Raja [Sultan] mengakui daerahnya sebagai bagian dari daerah Hindia Belanda, Raja berjanji tak akan mengadakan hubungan dengan kekuasaan di luar negeri, berjanji akan mematuhi seluruh perintah-perintah yg ditetapkan Belanda.

Perjanjian pendek ini menggantikan perjanjian-perjanjian terdahulu yg rumit & panjang dengan para pemimpin setempat. Walau demikian, wilayah Aceh tetap tak bisa dikuasai Belanda seluruhnya, dikarenakan pada saat itu tetap saja terjadi perlawanan terhadap Belanda meskipun dilakukan oleh sekelompok orang [masyarakat]. Hal ini berlanjut sampai Belanda enyah dari Nusantara & diganti kedatangan penjajah baru yakni Jepang [Nippon].

Pantun Aceh Part III

Hari minggu pengen jajan,
Nelpon abang suruh jemput,
Pakek baju model pas pasan,
Biar gak bosan abang dilaut.

Na sidroe sahbat saya tak faham,
Ulon geubilang saya nyoe lucu,
Entah lon saka entah lon garam,
Wallahuaklam saya tak tawu.

Kali cinta sithon pacaran,
Leumo agam korban pulsa,
Abeh bahasa karang rayuan,
Akhe pinangan ka gob ba tanda.

Ulon neuk pajoh sarapan pagi,
Yang na sit ruti tapi tan sile,
Daripada prut cacing meunari,
Keu sile ruti lon boeh sabon B.

Hati ulon sedih dan penat,
Tadi lon lihat hantu lam kama,
Adakah teman yang jeud ta curhat,
Nomor neu catat bek brat lon trauma.

Capek aku kejar syaitan,
Yang ku dapat anak kelinci,
Bila ku ingat malam jum'atan,
Dak jeud lon tuan beu kana istri.

Ulon neuk jak bak reumoh guru,
Mita teumon bu keu bu coet uroe,
Yang neuk jak jj lon yu jak laju,
Bek neucah alu teu choep ngen duroe.

Sumber : www.facebook.com/saifud.saifud.374

Pantun Aceh Part II

Anda makan jeud apa saja,
Tapi blacan tetap nomor sa,
Walau neupeugah lon anak kota,
Kareng teuphep tiada dua.

Sungguh saya sangat rindu,
Dua dirimu tetap lon cinta,
Duren dan bakso kayak istriku,
Dua dirimu lof yu lon sapa.

Kosong lapang limoeng ngen lhe,
Gata bek male neu tuleh sigra,
Nam dua,dua ngen tujoh,
Nomor ulon bi beklah neu sampoh,
Limoeng lhe tujoh ngen dua,
Aci neu miskol lon angkat sigra.

Menyoe hubungan hana toem jeulah.
Pireng beukah tamah ngen cupe,
Malam senin duren ku belah,
Enak sileumpah martabak kece.

Sungguh aku sedih dan senang,
Lihat piasan bak jalan raya,
Cewek ka sijuk peluk cut abang,
Lage uleu lhan igrup muruwa.

Adak pih gob kheun gata hi tuha,
Bek marah gata fahla untuk mu,
Ketimbang neu soek baje deuh BH,
Mandum meu dosa keluarga kamu.

Keubit lon suka keu anak bapak,
Boleh lon ajak ke kantor KUA,
Suatu saat dihari kelak,
Lon tuka keu bapak cucu soleha.

Sumber : www.facebook.com/saifud.saifud.374

Pantun Aceh

Jual bebek modal pacaran,
Sundak U orang tuk modal je je,
Disundak ja mukamu kawan,
Jangan sok soan bloe bebek mate.

Met malam pak keuchiek pesbuk,
Met sibuk nek imum maya,
Jak bobok sigra bekle gata duk,
Kasur empuk ka jipreh gata.

Salah gusuk ka salah pujoe,
Ban troek lam ranto ka bandar narkoba,
Menyoe igampoeng jihei jih teungku,
Ban ulon teupu ka jih mafia.

Dek ramlah ngen dek aton,
Meuturi phon2 bak bineh paya,
Awak nyan dua awai mantan lon,
Lheuh putoh ngen lon geuba u banda.

Semenjak gajah pergi belanja,
Itek angsa makan kentaki,
Semenjak behel meraja laila,
Tuha muda peuleumah guci.

Menyoe kalheuh ku kheun bak U,
Hana pu kayu beu ku kheun kameng,
Bit-bit that matre cewek dum ta'eu,
Lheuh tabloe putu hawa boh limeng.

Sumber : www.facebook.com/saifud.saifud.374

Mengenal Tgk,Syik Awe Geutah Ulama Asal Mekkah yang Datang ke Aceh

Di Desa Awe Geutah, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireuen, ada rumah adat asli Aceh yang masih berdiri kokoh walau usianya sudah ratusan tahun lamanya. Namun, dibalik itu banyak yang tidak mengetahui riwayat tentang pendirinya, Teungku Chik Awe Geutah, seorang ulama yang sangat berperan dalam mengembangkan agama Islam di Aceh.
 
Sayangnya jasa-jasa Teungku Awe Geutah seperti terlupakan. Belum ada sejarawan yang menulis riwayat tentang ulama Sufi itu. Kebanyakan mereka hanya datang untuk melihat pesona Rumoh Aceh yang masih terpelihara keasliannya sampai kini. Tanpa ada yang mau peduli untuk mengabadikannya untuk kita kenang sepanjang masa. Sehingga dikhawatirkan sejarah tentang tokoh ulama besar Aceh tersebut akan punah ditelan masa.

Pihak keluarga Teungku Chik Awe Geutah sendiri sudah banyak yang tidak mengetahui lagi secara mendetail tentang riwayat ulama yang dikenal keramat itu. Makanya untuk menulis kisah tentang Teungku Chik Awe Geutah sangat sulit. Sebab, tidak ada literatur atau referensi sebagai pedoman untuk menguatkan kebenaran penulisan sejarahnya itu.

Untunglah ada seorang peminat sejarah, khususnya tentang riwayat Teungku Chik Awe Geutah, yang masih tersisa di sana. Namanya Teungku Syamaun Cut alias Cut Teumeureuhom. Sebenarnya dia bukan bukan keturunan Teungku Chik Awe Geutah. Tapi kakeknya dulu pernah tinggal bersama anggota keluarga keturunan Teungku Chik Awe Geutah.

Dari cerita-cerita kakeknya itulah dia banyak mengetahui sejarah Teungku Chik Awe Geutah. Malah buruh kilang padi itu punya dokumentasi khusus, dan mengetahui silsilah Teungku Chik Awe Geutah sampai tujuh keturunan hingga saat ini. Nah, tulisan ini berdasarkan penuturannya kepada saya beberapa waktu lalu di bawah rumah Aceh tersebut. Keterangan laki-laki berusia 70 tahun itu, juga dibenarkan beberapa anggota keluarga keturunan Teungku Chik Awe Geutah yang mendampingi kami ketika itu.

Dikisahkan Cut Teumeuruhom, Teungku Chik Awe Geutah bernama asli Abdul Rahim bin Muhammad Saleh. Dia seorang ulama Sufi, yang berasal dari Kan’an, Iraq. Kemudian merantau dan menetap di Desa Awe Geutah, sampai dia meninggal di sana. Namun tidak diketahui persisnya tahun berapa dia pertama kali menginjakkan kaki di desa pedalaman Kecamatan Peusangan Siblah Krueng itu. Di batu nisannya pun tidak tertera tahun meninggal ulama besar tersebut.

Perjalanannya mencari Awe Geutah sebagai tempat menetap, sekaligus mengembangkan agama Islam yang aman dan damai, punya kisah tersendiri. Syahdan sekitar abad ke 13 yang lampau, Abdul Rahim bin Muhammad Saleh sekeluarga, serta tiga pria saudara kandungnya, dan sejumlah pengikutnya melakukan hijrah.

Mereka meninggalkan tanah kelahirannya.Sebab, waktu itu ada pertentangan antar pemeluk agama Islam di sana, meyangkut perbedaan khilafiyah. Untuk menghindari perselisihan yang bisa berakibat perpecahan antar pemeluk agama Islam itulah Abdul Rahim bersama keluarga dan para pengikutnya berinisiatif melakukan hijrah ke tempat lain.

Pencarian untuk mendapatkan negeri yang aman dan tenteram itu, membuat mereka harus menyingggahi beberapa tempat. Pertama Abdul Rahim beserta rombongan mendarat di kepulauan Nicobar dan Andaman di Samudera Hindia. Kemudian singgah di pulau Weh. Lalu ke pulau Sumatera, yang waktu itu mereka menyebutnya pulau Ruja. Di pulau tersebut mereka menetap beberapa saat di Gampong Lamkabeu, Aceh Besar.
 
Merasa belum menemukan tempat yang cocok sebagai tempat menetap, lalu mereka melanjutkan lagi pelayaran. Namun seorang saudara kandung Abdul Rahim tidak mau lagi melanjutkan perjalanan. Namanya tidak diketahui persis. Dia saat itu sudah memantapkan pilihan hatinya untuk bertahan di sana. Konon kabarnya dia kemudian menetap di Tanoh Abee. Di sana dia membangun tempat pengajian. Kelak dia lebih dikenal dengan nama Teungku Chik Tanoh Abee.

Sedangkan pengikut rombongan Abdul Rahim kemudian melanjutkan pengembaraannya. Rombongan tersebut akhirnya mendarat di Kuala Jangka (Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen-red). Sebab, mereka melihatdi situ banyak pelayar yang singgah. Di sana mereka mendapati beberapa toke dari India yang melakukan transaksi penjualan pinang di Kuala Jangka. Salah satunya bernama Cende. Dia mengaku kepada Abdul Rahim, sudah sering pulang-pergi ke Kuala Jangka. Waktu itu Kuala Jangka sudah menjadi pelabuhan yang maju, dan disinggahi para pedagang dari berbagai negara.

Rombongan Abdul Rahim kemudian menetap di Asan Bideun (Sekarang Desa Asan Bideun, Kecamatan Jangka-red). Mereka tinggal beberapa waktu dan mendirikan balai pengajian untuk mengembangkan dan mengajarkan ilmu agama Islam kepada penduduk di sana. Suatu hari Abdul Rahim melihat beberapa perempuan setempat, termasuk istrinya, yang kemudian dikenal dengan nama Teungku Itam, pulang mencuci di sungai dengan berkemben (memakai kain yang menampakkan bagian dada atas). Melihat pemandangan yang tidak biasanya itu, Abdul Rahim punya firasat lain. Dia berkesimpulan, Asan Bideun bukanlah tempat yang cocok sebagai tempat mereka menetap. Negeri itu sudah laklim.

Lalu mereka sepakat pindah ke tempat lain. Kali ini rombongan terpecahb lagi, mereka terbagi tiga kelompok. Satu kelompok yang dipimpin adiknya Abdul Rahim menuju Paya Rabo dan menetap di sana (Sekarang Desa Paya rabo masuk wilayah Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara). Kelompok yang dipimpin adiknya yang lain pergi dan menetap di Pulo Iboh (Sekarang masuk wilayah Kecamatan Jangka).

Sedangkan satu kelompok lagi yang dipimpin Abdul Rahim sendiri hijrah ke Keudee Asan (Sekarang masuk wilayah Kecamatan Peusangan Selatan). Di sana rombongan tersebut sempat menetap beberapa waktu, dan mengadakan pengajian bagi penduduk setempat.

Namun setelah sekian lama menetap di Keudee Asan, dia merasa tempat itu belum cocok untuk dijadikan tempat menetap yang benar-benar sesuai keinginannya. Untuk itulah Abdul Rahim melaksanakan shalat istikharah empat malam berturut-turut, untuk memohon petunjuk dari Allah, dan harus naik ke atas bukit menghadap empat arah penjuru mata angin.

Malam pertama setelah Abdul Rahim melaksanakan shalat istikharah tengah malam, dia naik ke sebuah bukit yang cukup tinggi, namanya Gle Sibru (Sekarang masuk wilayah Desa Cibrek, Kecamatan Peusangan Selatan). Di atas bukit itu Abdul Rahim berdiri menghadap ke arah selatan. Agak lama juga dia menatap ke sana, namun tidak tampak apa-apa. Yang terlihat hanya pucuk labu. Konon kabarnya, pucuk labu yang dilihat Abdul Rahim itu adalah Desa Geulanggang Labu, Kecamatan Peusangan Selatan sekarang.

Malam kedua, setelah shalat istikharah, Abdul Rahim naik lagi ke atas bukit tersebut. Kali ini dia menghadap ke arah barat, tapi dia tidak melihat apapun. Malam berikutnya dia juga melakukan hal yang sama, dengan menghadap ke arah utara. Hasilnya tetap nihil, tidak mendapatkan petunjuk apa-apa.

Baru pada malam keempat Abdul Rahim mendapatkan hasilnya. Ketika dia menghadap ke arah timur, pandangan matanya terlihat sesuatu. Seberkas cahaya putih bersih dia lihat menyembul di sana. Abdul Rahim berkeyakinan, di daerah sembulan kilauan cahaya itulah tempat yang aman dan damai sebagai tempat tinggal yang permanen.

Maka keesokan harinya mereka langsung berangkat menuju ke daerah asal cahaya tadi. Singkat cerita, sesuai petunjuk Abdul Rahim yang memimpin perjalanan, tibalah mereka di sebuah tempat yang diyakininya sebagai daerah asal cahaya itu.

Saat itu, di sana masih berhutan belantara. Kemudian hutan-hutan itu mereka tebang dan bersihkan untuk dijadikan perkampungan. Suatu hari sambil melepas lelah, setelah capek bergotong-royong, Abdul Rahim menanyakan pada rekan-rekannya, apa nama yang cocok ditabalkan untuk tempat pemukiman baru itu. Ada beberapa nama yang diusulkan mereka, tapi dirasakan tidak ada yang cocok.

Seorang di antara mereka, sambil duduk-duduk membersihkan getah rotan yang lengket di tangannya, mengusulkan sebuah nama. “Untuk apa capek-capek memikirkan nama. Bagaimana kalau kita namai saja Awe Geutah?” tanya orang itu. Usulan itu pun diterima Abdul Rahim dan rekan-rekan mereka yang lain. Nah, sejak saat itulah tempat pemukiman baru mereka itu dinamakan Awe Geutah. 

Sumber : atjehcyber.net
 gk. Syik Awe Geutah adalah ulama asal Mekkah yang datang ke Aceh pada masa Sultan Badrul Munir Jamailullail bin Syarif Hasyim (1703-1726). Sejak Azyumardi Azra meneliti jaringan ulama Nusantara pada abad XVII-XVII, didapati hubungan Aceh dengan Haramayn (Mekkah dan Madinah) telah membawa gagasan pembaharuan Isl‚m di Nusantara. Maka kehadiran Chik Awe Geutah ke Aceh tidak lepas dari jaringan ulama pada abad ke-17 dan 18 itu.

Sumber Artikel : https://www.alhaq.xyz/detailpost/mengenal-tgk-syik-awe-geutah-ulama-asal-mekkah-yang-datang-ke-aceh
Fanspage : ALHAQ
Tgk. Syik Awe Geutah adalah ulama asal Mekkah yang datang ke Aceh pada masa Sultan Badrul Munir Jamailullail bin Syarif Hasyim (1703-1726). Sejak Azyumardi Azra meneliti jaringan ulama Nusantara pada abad XVII-XVII, didapati hubungan Aceh dengan Haramayn (Mekkah dan Madinah) telah membawa gagasan pembaharuan Isl‚m di Nusantara. Maka kehadiran Chik Awe Geutah ke Aceh tidak lepas dari jaringan ulama pada abad ke-17 dan 18 itu.

Sumber Artikel : https://www.alhaq.xyz/detailpost/mengenal-tgk-syik-awe-geutah-ulama-asal-mekkah-yang-datang-ke-aceh
Fanspage : ALHAQ

Asai Haleu teutap loen rupah. Adak dijajah lagee Beulanda

Uroe yang toet ujeun yang rhah..
Angen peurubah geulanteu teuka..
Dingo loen boet rakan meutuah..
Saboh kisah yang uloen rasa..

Nasib meurana hudep that susah..
Mak ngen ayah ken ureung kaya..
Dalam desa jak tueng upah..
Demi loen nafkah keu keluarga..

Muka ka itam jaroe abeh crah..
Ruoh reuah dalam blang raya..
Uroe malam jak mita rupiah..
Seudeh leumpah yang loen rasa..

Bak pak geuchik jak ceumacah..
Beungoh beukah sampe oh asa..
Geubi peng grik saboh keureutah..
Meukeu sabon sumurah han seb hareuga..

Kadang lam gle jak ceumeucah..
Liki ngen birah dalam rimba..
Dibi hase sion on mirah..
Hana meuglah keu breuh ngen sira..

Ban ka beungoh parang loen asah..
Loen grak langkah mita pat yang na..
Hate meh moh hana pat peugah..
Rata wilayah lakee keureuja..

Na yang didhot na yang dipeugah..
Na yang ditacah uloen dipeujra..
Hana loen takot teutap loen ilah..
Adak pih parah nibak keureuja..

Aneuk uleu dicoeng panah..
Aneuk mawah dicoeng pala...
Asai haleu teutap loen rupah..
Adak dijajah lagee beulanda...

Sumber : Aceh Ulok

Laen Ureung Meu laen Sifeut, Laen Ureung Beut laen Irama

Manyang sileumpah gunong seulawah
Keubit that indah gunong geurudong
Lagak si leumpah dek dara Ceudah
Koen sulet lidah gata lon sanjong

Lon kaloen laot meusyahya bintang
Lon kalon u blang buleun purnama
Hatee teupawoet jatoh cinta sang
Peujeut hay intan lon ikrar cinta

Ulon mugoe blang sinaleh padee
Ban kajeut hasee leubeh 3 gunca
Hana lon sangka teupawoet hatee
Peu ek meusampee deungon adinda

Lon seutot awee lale lam gunong
Lon seutot bungong lalee cong langa
Lon seutot hatee ka teubingong-bingong
Lon seutot dek noeng meuteumeung cinta

Lheuh uroe minggu uroe seulanyan
Oh lheuh nyan teuma uroe seulasa
Beukah ceupee gantoe ngon pingan
Ulon laen han meunyoe koen gata

Laen ureung meu laen sifeut
Laen ureung beut laen irama
Meu laen cinta mueulaen meuheut
Tapi yang lon heut meukawen dua

Sumber : Aceh Ulok

Uroe minggu,Rayu Janda.

Uroe minggu,rayu janda.
Pugah haba,duk bak tembok.
Leh pat mangat,nikmat donya.
Lheu tarasa,bit mupuep syok.

Cie ta simak,nyak le gata.
Nyoe cerita,sep meutagok.
Dak lon tuleh,bareh gasa.
Lheuh neubaca,teukhem cikok.

Baro kamoe,woe bak pesta.
U blang ara,kamoe lok-lok.
Meuturi teuk,anuk dara.
Bacut beda,gei hi tukok.

Sok pakaian,ragam lua.
Kuneng jingga,jipakek rok.
Cukop sombong,hantom yang ka.
Oh tasapa,geuthat brat sok.

Kheun si ADI,bak ti hawa.
Dek na bada,pisang kupok.
Katrep abang,tan meurasa.
Oh tei hawa,tan mupat cok.

Bek teumakot,peukrot muka.
Abang kaya,na moto krok.
Sep jai toko,di canada.
Gudang sira,peut di bagok.
 
Lheuh nyan dilon,ganteong rupa.
Peng meujuta,bank kurampok
Meunyo tatem,sandeng dua.
Reutoh juta,kah ku sogok.

Ikei kukhem,paleng muka.
Geuthat gura,jinoe cowok.
Rayu inong,ngon rupia.
Dahai nyata,tan meu rukok
 
Sumber : Aceh Ulok

Hasil Drawing Babak 32 Besar Liga Champions

Jakarta - 32 klub yang akan bertarung di fase grup Liga Champions sudah mengetahui nasibnya masing-masing. Persaingan memperebutkan tiket final di Cardiff dimulai.

Kejutan terbesar dari hasil drawing yang dilakukan di Monako pada Kamis (25/8/2016) malam WIB adalah Manchester City yang langsung berhadapan dengan Barcelona. Itu artinya Josep Guardiola akan berhadapan dengan pemain-pemain yang pernah dilatih dan klub yang membesarkan namanya.

Sementara itu juara bertahan, Real Madrid, akan berbagi grup dengan Borussia Dortmund. Tergabung di Grup F, keduanya jadi kandidat kuat meraih tiket ke 16 besar dan memenangi persaingan dengan Sporting dan Legia Warsaw.

 Sumber : Detik.com

Keluar Dari Comfort Zone Pemikiran Keliru Yang Perlu Diluruskan


Don't leave your comfort zone, just make it bigger -Stefan Gentz-
Sudah sangat sering kita mendengar motivator dan mereka yang berusaha 'seolah-olah' bijak, mengajak orang lain untuk keluar dari Comfort Zone atau zona nyaman. Berbagai macam argumentasi dilayangkan.

Misalnya, zona nyaman itu melenakan, zona nyaman membelenggu diri sehingga sulit berkembang, dan lain sebagainya. Intinya, mereka mengajak orang lain untuk keluar dan jauh dari zona nyaman. Zona nyaman diidentikkan dengan sesuatu yang negatif.

Jika hidup di zona nyaman dianggap tidak baik, lalu apakah kamu mau hidup di crisis zone. Wilayah penuh ancaman dan ketidaknyamanan? Tentu tidak, kan?
Penulis sendiri sangat tidak sependapat bahwa kita harus keluar dari Comfort Zone.

Sangat manusiawi, setiap orang menginginkan kenyamanan. Tidak logis dan malah sangat aneh jika menghindar dari kenyamanan.

Contoh kecil, saat ini kamu tinggal di kontrakan sempit berukuran 2 x3 meter yang aksesnya sulit. Untuk sampai ke kontrakan tersebut harus lewat gang yang tidak bisa dilalui sepedamotor sekalipun. Sampai kontrakan pemandangan kiri kanan hanya tembok. Kontrakan ini crisis zone.

Lalu tiba-tiba atasan kamu ngasih bonus, rumah mewah di Orchard Park Batam yang kamu tahu suasananya sangat nyaman. Pemandangan kombinasi hijau pepohonan dan biru lautan karena kawasannya dibangun di daerah pantai. Lokasinya strategis dan berkonsep one stop green living yang ada fasilitas mall, gym dan perkantoran di dalamnya. Orchard Park ini Comfort Zone.
Quote:Nah, kira-kira pilih tinggal di mana, kontrakan kamu sebelumnya atau rumah Orchard Park? Secara logika, kamu pasti mau dong tinggal di Orchard Park dengan segala kenyamanan yang ditawarkan ketimbang di kontrakan tadi.

Secara naluriah, sebagai manusia kamu pasti ingin merasa comfort alias nyaman.

Lalu tentang gembar gembor "keluar dari comfort zone", ada cara berpikir yang perlu diluruskan.

Yang penulis tangkap, selama ini orang-orang mengajak keluar dari Comfort Zone karena alasan takut terbelenggu dan lupa untuk bergerak maju. Artinya solusi terbaik adalah mengombinasikan kemajuan dan Comfort Zone.

Kamu harus tetap bertahan di area yang nyaman sambil mengembangkan area nyaman tersebut seluas-luasnya. Bukan menyakiti diri padahal sesungguhnya kenyamanan sudah diraih.

Quote:Singkatnya, Comfort Zone kudu kamu perluas, bukan untuk ditinggalkan. Jikalau bisa nyaman, kenapa memilih yang tidak nyaman. Comfort Zone bisa berwujud fisik, bisa juga bersifat psikis
Quote:Hidup ini untuk disyukuri dengan menikmati apa yang kita miliki sembari terus mengembangkan nikmat tersebut.
Demikian ungkapan pikiran penulis. Mohon maaf jika berbeda pendapat.

Kenapa Harus Suriah?

Sekarang saya akan sedikit menggambarkan alasan mengapa kita perlu peduli Suriah? Mungkin sebagaian dari kita akan berkata “ bukankah banyak juga ummat Islam yang perlu bantuan, kenapa harus Suriah?” Berikut ini alasannya.
1. Jelasnya Antara Haq dan Batil
Perang Suriah adalah perang yang dilatar belakangi faktor Ideologi sedangkan faktor yang lain hanya sekedar bumbu saja. Perang antara kaum Muslim dengan Syiah Nushairiyah atau lebih dikenal dengan Alawi.

Alawi adalah salah satu sekte atau aliran syiah yang cukup sinkretis karena juga menyerap beberapa unsur keagamaan lain di sekitarnya mulai dari kekeristenan, zoroastrianisme hingga paganisme. Alawi punya keyakinan reinkarnasi yaitu pada saat seseorang wafat, ia dapat berubah wujud menjadi mahluk lain. Keyakinan ini jelas tidak dikenal dalam Islam pada umumnya. Ini semacam kepercayaan akan ajaran reinkarnasi yang mungkin diadopsi dari kepercayaan pra-Islam di sekitar Suriah.

Alawi secara harfiah berarti “mereka yang menganut ajaran Ali”. Aliran ini tumbuh dan berkembang di Suriah. Di negara itu ada sekitar 1,5 juta orang pemeluk alawi dari 22, 5 juta penduduknya. Tetapi walaupun minoritas tetapi kelompok Alawwi ini yang menguasai pemerintahan. Tidak hanya itu kebatilan yang di anut oleh Bashar Asaad dan kroninya. Mereka juga mengahalangi kaum Muslim untuk beribadah seperti shalat dan puasa. Sebagaimana yang diungkapkan mantan tentara Bashar bahwa jika mereka ketahuan menjalankan Shalat atau Puasa mereka akan mendapatkan sanksi militer.

Jadi sudah sangat jelas bahwa perang Suriah bukan perang saudara antara sesama Muslim, tetapi perang umat Muslim dengan orang kafir Musuh Allah Subahanahu Wa Ta’ala.

2. Mereka Muslim
Allah Ta’ala berfirman:

إِخْوَةٌ الْمُؤْمِنُونَ إِنَّمَا

“Sesungguhnya kaum mukminin itu adalah bersaudara.” (QS. Al-Hujurat: 10).

Kiranya ayat di atas sudah menggambarkan betapa kuatnya ikatan persaudaraan karena Dien. Bahkan, persaudaraan itu lebih kuat dibandingkan dengan persaudaraan ikatan darah. Hal ini juga diperkuat dengan hadist Nabi Solallohu Alaihi Wasalam.

"Tidak beriman seorang muslim itu sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri" (Hadis Riwayat al-Bukhari)

Maka sungguh, setiap kaum Muslim adalah saudara kita yang wajib kita cintai sebagaimana diri kita. Penderitaan Muslim suriah adalah penderitaan kaum Muslimin semua. Perjuangan mereka juga perjuangan kita. Marilah sedikit kita peduli terhadap mereka walau hanya dengan sebait doa.

3. Mereka Berjuang untuk Allah
Tahun 2011 merupakan awal Revolusi Islam babak baru di Jazirah Arab atau lebih dikenal dengan istilah “Arab Springs” yang dimulai dari Tunisia, Mesir, Libya sampai Suriah. Akan tetapi, ada perbedaan mendasar antara revolusi Suriah dengan yang lainya. Revolusi di Tunisia, Mesir dan Libya adalah revolusi untuk kepentingan diri mereka sendiri, tetapi revolusi di Suriah adalah revolusi untuk Allah, untuk ummat Islam secara keseuruhan.

Berikut saya kutip beberapa keterangan yang memperkuat hal itu.

“Hasil Studi terbaru oleh IHS Jane’s, sebuah konsultan pertahanan, menyatakan bahwa kelompok perlawanan jihad di Suriah didominasi oleh kelompok-kelompok Islam yang menginginkan Khilafah. Inilah yang membuat Barat tidak sungguh-sungguh melangserkan rezim Basyar Assad.

Kelompok perlawanan yang didominasi oleh pejuang Islam, telah menimbulkan ketakutan Barat akan jatuhnya senjata-senjata strategis ke tangan mereka.

Dalam laporan Lembaga konsultan pertahanan itu seperti yang dilansir www.telegraph.do.uk (15/9), disebutkan adanya ketakutan bahwa perlawanan terhadap rezim Assad akan semakin didominasi oleh kelompok Islam yang mereka tuding ekstrimis”.
Kemudian beberapa kutipan berkaitan dengan yel-yel rakyat Suriah.

Syabab.Com - Apakah rakyat Suriah menginginkan demokrasi? Jawabannya sangat jelas kita dengar langsung dari Allepo (Halab), Suriah. "Rakyat ingin Khilafah sekali lagi!" demikian yel-yel yang dinginkan oleh rakyat Suriah.

Percaya tidak percaya, revolusi di bumi Syam memang mengarah kepada Islam, bukan demokrasi seperti yang diberitakan media Barat. Ribuan kaum Muslim di Allepo (Halab) Suriah kembali menguatkan apa yang diinginkan rakyat Suriah, yaitu Khilafah yang baru.

"Dengarlah wahai dunia apa yang rakyat inginkan, rakyat menginginkan khilafah baru," kata Revolusi Pemuda Pembebasan Suriah dalam halaman pagenya (Tahrir.Syria2011).

"Wahai Arab, wahai muslim, takutlah, takutlah karena rakyat Suriah. Demi Allah, kekecewaan anda diharamkan, jadi apa yang rakyat Suriah inginkan," kata pemimpin aksi massa di hadapan ribuan penduduk dalam aksi Jumat "Jika mereka meminta pertolongan kepada dalam agama maka kamu wajib memberikan pertolongan", 09/03/2012.

Massa pun serentak meneriakkan jawabannya berulang kali dengan yel-yel, "Rakyat, ingin Khilafah sekali lagi! Rakyat ingin Khilafah sekali lagi!".

Selain itu sobat muda juga bisa melihat yel-yel mereka di youtube. Subhallah !!

 4. Pendapat Ulama
Mengenai perang Suriah sungguh menyita perhatian ummat Muslim di penjuru dunia. Banyak ulama yang memberikan pendapat yang pada intinya mendukung perjuangan rakyat Suriah. Berikut beberapa pendapat ulama mengenai perang di Suriah.

Asy-Syaikh Al-’Allamah Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah

Asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah berkata,

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاةُ وَالسّلامُ عَلى رَسُولِ اللهِ، وعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ اتَّبَعَ هُداهُ

Aku menghimbau kepada Ahlus Sunnah di Kerajaan Saudi Arabia dan Negara-negara lainnya untuk peduli terhadap saudara-saudara mereka Ahlus Sunnah di Suriah, dengan mengulurkan bantuan untuk mereka, terutama para korban dan terlantar.
disampaikan oleh Mu’adz bin Yusuf asy-Syammari
(direkam malam 28 Ramadhan 1434 H / 6 Agustus 2013 M)
http://www.alwaraqat.net/content.php?5137

* * *
Kemudian, keesokan harinya ketika diklarifikasi kembali tentang himbauan tersebut, maka Asy-Syaikh Rabi’ menjawab, “Ya, memang demikian. Siapapun yang bertanya (tentang masalah ini) niscaya aku jawab dengan jawaban yang sama.” Beliau juga menambahkan, “Kepada segenap Ahlus Sunnah agar membantu rakyat Suriah sesuai kemampuannya. Hendaknya menyalurkan bantuan tersebut melalui lembaga khusus/resmi yang benar-benar bisa menyampaikan dana bantuan kepada orang-orang yang berhak.”disampaikan oleh Abu Ziyad Khalid Baqais(29 Ramadhan 1434 H / 7 Agustus 2013 M)
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=139103

Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah
Ada seorang bertanya kepada Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah, “Semoga Allah mencurahkan kebaikan-Nya kepada anda, apakah yang mampu diperbuat olehnya dalam rangka membantu saudara-saudaranya di Suriah dan di Syam? Apakah wajib untuk berjihad di masa seperti ini ataukah tidak?”

Beliau menjawab, “Jihad -maksudnya jihad menyerang, bukan membela diri, pent- menjadi wajib jika diserukan oleh waliyul amr/pemerintah. Apabila pemerintah kaum muslimin menyerukan dan menyiapkan bala tentara dalam rangka jihad ketika itulah wajib atas orang yang memiliki kemampuan dan diperintahkan imam/pemerintah untuk berangkat.

Sebagaimana disebutkan, “Jika kalian diperintahkan untuk berangkat [jihad] berangkatlah!”. Allah juga berfirman (yang artinya), “Mengapakah kalian ini tatkala dikatakan kepada kalian; berangkatlah kalian untuk berperang di jalan Allah lantas kalian justru merasa berat seolah tidak bisa mengangkat kaki dari tanah.”

Jihad harus berada di bawah bendera pemerintah muslim. Adapun tindakan yang bersifat perorangan -demikian pula kelompok selain negara, pent- dimana masing-masing mengambil pedang dan senjata, maka yang semacam ini tidak akan menghasilkan apa-apa. Sebab hal itu hanya akan menumpahkan darah, tidak membuahkan persatuan kalimat, dan tidak membuahkan apa-apa. Hal ini adalah sesuatu yang telah terbukti dan nyata.

Kewajiban kita adalah mendoakan saudara-saudara kita kaum muslimin [di sana]; mendoakan kemenangan bagi mereka. Kita doakan semoga Allah berikan taufik kepada mereka. Hendaknya kita juga mendoakan kekalahan atas orang-orang yang bertindak zalim kepada mereka….” (sumber fatwa: http://www.al-afak.com, rekaman berjudul ‘Maa Nastathi’uhu li Ikhwanina fi Suuriya’)

5. Nubuwwah Nabi
Inilah yang menjadi alasan terkuat mengapa kita harus membela Muslimin Suriah. Nubuwwah atau kabar dari Nabi Solallohu Alaihi Wasalam. Sampai suatu ketika, Al-Irbad bin Sariyah meriwayatkan dari Nabi Shallahu alaihi wa salam, bahwa beliau berkhotbah dihadapan kaum muslimin, “Wahai manusia. Tak lama lagi, kalian akan menjadi tentara di kirim ke pelbagai wilayah,yaitu tentara yang berjuang di Syam, tentara yang berjuang di Iraq, dan tentara yang berjuang di Yaman”. Kaum muslimin menyambutnya dengan penuh suka cita. Mereka akan menjadi para pembebas, yang membebaskan wilayah-wilayah yang luas, dan nantinya menjadi bagian wilayah Islam, yang sudah dibebaskan.

Mendengar khotbah Rasulullah shallahu alaihi was salam, Ibnu Hawalah berkata : “Ya Rasulullah, jika akau sampai pada masa itu, pilihkan untukku, ke kelompok tentara yang berangkat ke mana sebaiknya aku ikut?”. Selanjutnya, Nabi Shallahu alaihi wa salam, bersabda : ”Aku memilihkan Syam untukmu, karena Syam adalah pilihan kaum muslimin dan negeri pilihan Allah. Dia mengumpulkan di sana makhluk-Nya yang terpilih. JIka enggan ke sana, hendaknya pergi ke Yaman. Dan, diberi minum dengan gidirnya. Karena hal itu juga mencukupi (setara)bagiku, dari Syam dan penduduknya”. (HR.Ath-Thabrani dan al-Bazzaar). Kala itu, yang dimaksudkan oleh Baginda Rasulullah shallahu alaihi wa salam, negeri Syam, tak lain adalah wilayah Palestina, dan sekitarnya, yang sekarang termasuk Syria, Palestina, Lebanon, Yordania. Betapa, Rasulullah shallahu alaihi wa salam, menjanjikan tempat yang mulia untuk berjuang membela agama-Nya, di tanah yang merupakan pilihan dalam menegakkan jihad

Bumi Syam adalah bumi yang diberkahi. Beberapa ayat Al-Qur’an menjelaskan hal tersebut, seperti QS At Tien ayat 1-2, QS Al Isro ayat 1, QS Al Maidah ayat 21, dan QS Al Anbiya ayat 71.

“Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Lut ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam (Negeri Syam, termasuk di dalamnya Palestina. Allah memberkahi negeri itu, artinya kebanyakan nabi berasal dari negeri ini dan tanahnya pun subur)” (QS Al-Anbiya : 71)

Kemuliaan bumi Syam, termasuk di dalamnya Palestina dan masjid Al Aqsa tidak diragukan lagi oleh kaum Muslimin. Selain itu, terdapat Nubuwah dari Rasulullah SAW, bahwa akan muncul di bumi Syam, Thoifah Manshuroh, atau Kelompok yang akan mendapatkan kemenangan.

“Awal dimunculkan ad dien (Islam) dari Mekkah dan di akhir masa eksistensinya diperkuat di tangan Al Mahdi di Syam, dan di sana ada Ath-Thoifah Al-Manshuroh hingga datang Hari Kiamat” (Manaqib Syam wa Ahlihi, Hal 73)
Juga dalam hadits berikut :

“Penduduk Gharb (yang berada di arah Barat) akan senantiasa menegakkan kebenaran sampai Kiamat datang”. [HR Muslim 13/68, Nawawi].

Imam Ahmad berkata,”Ahli Gharb adalah penduduk Syam.” Dan jawaban ini disepakati oleh Ibnu Taimiyah dalam Manaqib Syam wa Ahlihi, halaman 76-77

Sementara itu kita memahami bahwa Ath-Thoifah Al-Manshuroh yang dimaksud disini adalah kelompok yang berperang atau Mujahidin, selalu mendapat petunjuk, dan akan tetap ada hingga Allah SWT mewariskan bumi berserta isinya.
Sementara itu, beberapa hadits juga menjelaskan bahwa di saat konflik semakin memanas di bumi Syam, maka di saat itulah Khilafah akan muncul.

Rosulullah SAW bersabda :
“Akan segera tegak berdiri di akhir Ummat-Ku seorang Kholiifah (Beberapa saat, setelah pemboikotan itu terjadi),.. Kholiifah akan membagi bagikan harta, dengan tanpa menghitung hitung-jumlahnya”. (Shohih Muslim : 5189)

Dari Abi Nadhrah berkata: “Kami sedang berada bersama Jabir bin Abdullah, rodhiyallahu ‘anhuma, dia berkata. (Rasuulullah Saw Bersabda) : “Hampir saja tidak boleh dibawa masuk ke negeri Iraq (diboikot) makanan sepotong roti-pun/(qafizh), diboikot pula masuknya dirham,”. Kami lalu bertanya kepada beliau,:”Dari mana (bangsa) yang melakukan demikian?’ Dia menjawab, : ” Orang orang ‘Ajam (non Arab, Amerika) yang mem-boikotnya”.

Kemudiannya Beliau berkata lagi, ” Hampir – hampir saja tidak boleh dibawa masuk sekeping diinar kepada penduduk Syaam, tidak boleh pula dibawa masuk (diboikot) kepada penduduk Syaam se-takar-an makanan pun (mudyun).” Kami bertanya lagi : Dari mana (bangsa ) yang melakukan demikian ? .. Beliau menjawab : ” Dari bangsa Ruum. (kita tahu Israel adalah imigran dari Ruum, utamanya dari Eropa, yang datang menjajah Palestina sejak tahun 1917). Kemudian diam sejenak.

Lalu dia berkata, Bersabda Rasuulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : ” Akan segera tegak berdiri di akhir Ummat-Ku seorang Kholiifah (Beberapa saat, setelah pemboikotan itu terjadi),.. Kholiifah akan membagi bagikan harta, dengan tanpa menghitung hitung-jumlahnya. (Shohih Muslim : 5189)

Demikian sobat muda. Mudah-mudahan bermanfaat untuk semua. Wallohu’alam bis Sowab.


Daftar Pustaka :
http://alisonglap.blogspot.com
http://id.wikipedia.org
http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/09/20/gema-khilafah-di-suriah-594245.html
https://www.facebook.com/syababnews/posts/199572056818078
http://revivingsunnah.blogspot.com/2013/08/fatwa-ulama-tentang-konflik-suriah.htm
http://terjemahkitabsalaf.wordpress.com/2013/07/15/fatwa-syaikh-shalih-al-fauzan-tentang-jihad-suriah/

Apa Penyebab Perang Suriah?

Sobat muda pernah mendengar negara Suriah? Suriah adalah negara muslim yang sekarang sedang dilanda perang. Nah sebenarnya apa penyebab utama dari perang Suriah ini. Artikel berikut ini akan membahas secara singkat penyebab perang suriah.
Sebelumnya, mungkin sebaiknya kita perlu tahu dimana letak Suriah. Suriah adalah di daerah di Jazirah Arab, merupakan bagian wilayah Syam. Pasti sobat ikhwan akhwat sering mendengar kota Syam di sejarah Nabi Solallohu Alaihi Wasalam. Sekarang kota Syam terpecah menjadi empat negara yaitu Suriah, Palestina, Lebanon dan Yordania.
Kota Syam memiliki banyak keutamaan salah satunya sebagaimana yang disabdakan Nabi Nabi Solallohu Alaihi Wasalam.

عَلَيْكُمْ بِالشَّامِ فَإنَّهَا صَفْوَةُ بِلَادِ اللهِ يَسْكُنُهَا خِيرَتُهُ مِنْ خَلْقِهِ..

“Beradalah kalian di Syam. Sesungguhnya ia merupakan negeri pilihan Allah, dihuni oleh makhluk pilihanNya.” [1].
Selain itu banyak lagi keutamaan-keutamaan Syam yang dalam hal ini termasuk wilayah Suriah sehingga kiranya kita perlu peduli dengan perang Suriah ini.

Sobat muda, awal mula perang suriah adalah dilatar belakangi oleh kekecewaan rakyat Suriah terhadap rezim Bashar Asaad yang otoriter dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Rakyat Suriah kemudian melakukan aksi damai menuntut keadilan. Akan tetapi rezim Bashar malah menanggapi aksi damai tersebut dengan kekerasan.

Puncaknya adalah ketika ada anak Suriah menuliskan kata-kata di tembok tentang Bashar Asaad, kemudian anak ini di bawa oleh tentara Asaad setelah di intrograsi anak kecil ini dikelupas kulitnya, lalu ditumpahkan cairan ketubuh yang mengelupas, sehingga sakitnya tiada terperikan. Tentara Bashar sambil berteriak menuhankan Bashar Al-Asad, siksaan demi siksaan dilakukan terhadap para tawanan yang dituduh menentang rezim Bashar Asad, padahal orang-orang ini hanyalah penduduk kampung.


Setelah peristiwa itu rakyat Suriah mulai melakukan revolusi (perlawanan) terhadap rezim Asaad. Berbeda dengan revolusi di jazirah arab lain seperti di Libya dan Mesir dimana on targetnya adalah kekuasaan. Akan tetapi perang Suriah adalah revolusi Rabbani yaitu revolusi agama. Mereka berperang karena hendak membela agama Islam melawan agama Syiah. Mengenai kesesatan-kesesatan Syiah sudah tidak disangkal lagi hampir semua ulama menyatakan mereka bukan Islam di antaranya adalah Ulama Ibnu Taimiyah.

Beliau berkata : “Barangsiapa beranggapan bahwa Al-Qur'an telah dikurangi ayat-ayatnya atau ada yang disembunyikan, atau beranggapan bahwa Al-Qur'an mempunyai penafsiran-penafsiran batin, maka gugurlah amal-amal kebaikannya. Dan tidak ada perselisihan pendapat tentang kekafiran orang semacam ini” Barangsiapa beranggapan para sahabat Nabi itu murtad setelah wafatnya Rasulullah, kecuali tidak lebih dari sepuluh orang, atau mayoritas dari mereka sebagai orang fasik, maka tidak diragukan lagi, bahwa orang semacam ini adalah kafir. Karena dia telah mendustakan penegasan Al-Qur'an yang terdapat di dalam berbagai ayat mengenai keridhoan dan pujian Allah kepada mereka. Bahkan kekafiran orang semacam ini, adakah orang yang meragukannya? Sebab kekafiran orang semacam ini sudah jelas.. [2].
Maka jelaslah bahwa penyebab perang Suriah adalah perang ideologi antara Islam Ahlussunah dengan Syiah. Jadi amat disayangkan jika ada sebagian orang Islam menganggap perang Suriah itu saudara. Lebih ironisnya lagi jika ada orang Islam menuduh rakyat Suriah sebagai pemberontak bahkan teroris.

Daftar Pustaka :
http://www.albayyinat.net
http://www.syamorganizer.com
http://www.arrahmah.com

Foot notes :
[1]. Hadits shahih li ghairihi. Lihat Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3089.
[2]. Ash Sharim AL Maslul, halaman 586-587. 

Cara Mengirim CV yang Bener dan Sopan via Email

Satu hal yang sering diremehin orang saat melamar kerja adalah tata krama dalam mengirim cv via email. Apalagi kebiasaan anak jaman sekarang yang lebih sering berkomunikasi lewat aplikasi pesan singkat, dikit banyak mempengaruhi cara mereka ngirim surel jadi seenaknya.

Padahal bener atau gaknya ente dalam mengirim surel itu sangat menentukan apa ente akan diterima di perusahaan tersebut atau gak? Boro-boro dapet panggilan interview, gak dihapus aja email ente sama bagian HRD udah bersyukur banget.


Nah, makanya nih ane mau ngingetin ente lagi cara mengirim CV yang bener dan sopan via email itu kayak gimana?
Quote:Isi Subject Email
Hal pertama yang penting tapi suka dianggap sepele sama ente adalah subject email. Ente suka merasa cukup dengan ngirim lampiran CV di email. Padahal kan ini sama aja kayak amplop kosong yang gak ada tulisan apa-apa di depannya. Kalau bagian HRD lagi gak kerjaan, cuma motong kuku doang tiap hari, mungkin email ente yang tanpa subject itu akan dibuka sama dia. Tapi kalau yang melamar ribuan, siap-siap dianggap spam.

Nah, kalau ente bingung mau ngasih subject apa? Biasanya beberapa perusahaan udah ngasih template-nya. Tapi kalau pun gak, ya ente bisa tulis:

Subject : [Lamaran Kerja - Writer] Nama Kamu 
Quote:Pake Salam Pembuka
Setelah subject, hal selanjutnya yang penting juga ente tulis dalam surel adalah salam pembuka. Ibarat ente lagi ketemu orang baru, tata kramanya tentu ente akan ngasih senyum dan tangan dong buat salaman. Begitu juga saat mengirim CV via email, ente pake dong salam pembuka yang dilengkapi sapaan juga.
Contoh:
Dear, Bapak/Ibu kepala HRD PT Never Change Media (kalau gak tau nama)
 
Quote:Sebutin Identitas Lengkap
Nah, sekarang giliran ente memperkenalkan diri selengkapnya. Paling penting sih sebutin nama ente aja. Kalau ente adalah fresh graduate, ente juga boleh nyebutin lulusan dari universitas mana?

Note : Kalau email ini buat pihak sponsor berarti ente wajib tuh ngasih tau institusi yang kamu wakili dan posisi kamu di sana. Biar pihak sponsor juga yakin kalau ente adalah orang profesional, bukan orang iseng
Quote:Kasih Tau Kamu Mau Apply di Posisi Apa
Walaupun tadi di subject email udah ente tulis posisi apa yang ente incer, tapi gak ada salahnya ente tulis lagi di body email. Soalnya ini juga kesempatan ente buat memperkenalkan sedikit keunggulan ente sekaligus ngeyakinin bagian HRD kalau ente bener-bener tertarik sama posisi itu. Jadi jangan biarin perusahaan yang nyuruh mikir sendiri kira-kira posisi apa yang tepat buat ente, cuma karena ente gak nyebutin di email. 
Quote:Pake Bahasa Formal, Jangan Disingkat-Singkat Alay
Nah, seperti yang ane bilang di awal, karena ente udah keseringan chatting di WhatsApp, Line, dan kawan-kawan. Ente jadi suka membawa kebiasaan itu saat ngirim email, dan mengganggap kalau pake bahasa formal itu kaku dan kuno banget. Helloww! Kali ini ente emang harus serius, mau dapet kerja kan? Pengen skripsinya di-approve dosen pembimbing kan? Mau kan acara ente ada yang sponsorin? Makanya jangan main-main. Pake lah bahasa formal yang baik dan benar. Biar ente kelihatan orang yang profesional.

Contoh:

Terkait adanya informasi bahwa PT Never Change Media membutuhkan tenaga profesional untuk posisi penulis, berikut saya lampirkan CV saya sebagai bahan pertimbangan.

Besar harapan saya untuk diberi kesempatan mengikuti tes seleksi dan wawancara agar saya dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya.
 
Quote:Jangan Ngasih Foto Selfi
Selain CV dan Cover Letter, biasanya beberapa perusahaan meminta pelamar buat mengirimkan foto diri. Cuma karena mentang-mentang udah segampang itu buat potret diri sendiri, ente jadi males foto di photo studio. Gapapa juga sih, tapi bukan berarti ente jadi ngirim foto selfie buat melamar pekerjaan lho. Yaelah, bagian HRD gak butuh foto cakep hasil edit-an Camera360 atau Beauty Camera kok. Lagipula gaya foto bibir manyun ente juga gak menjamin ente akan diterima. 
Quote:Pake Salam Penutup
Terakhir yang gak boleh dilupain saat mengirim CV via email adalah memberi salam penutup. Ini juga bentuk sopan santun ente, karena email ente udah dibaca dan CV kamu diterima sama pihak perusahaan.

Paling standar sih ente bisa pake:


Hormat saya atau Best Regards,

(Nama Kamu)


Gimana, sekarang ente udah ngerti ya? Jangan cuma ngangguk-ngangguk dan dibaca doang, praktekkin gih. Pengen dapet kerja kan? Oh ya, tata krama ini juga berlaku saat ente mengirim email ke calon sponsor, narasumber acara, dosen pembimbing, dll.