Buset Dah, WHO Resmi Nyatakan Jomblo Sebagai Kategori Orang Cacat!

Untuk kalian yang jomblo alias tidak memiliki pacar atau suami/istri, ada kabar buruk serta kabar baik untuk kalian. Percaya atau tidak, beberapa waktu yang akan datang para jomblowan/jomblowati bakal diklasifikasikan ke dalam kategori orang cacat.

Ya, begitulah pernyataan dari World Health Organization (WHO) beberapa waktu yang lalu. Mungkin menyebalkan bagi kamu yang bertahan dengan status single ya, entah dengan alasan belum pengen pacaran atau memang nunggu halal aja.

WHO Resmi Nyatakan Jomblo Sebagai Kategori Orang Cacat

Menurut lansiran berita dari Telegraph (20/10/2016), WHO akan mengubah definisi dari 'cacat', agar orang yang hidup tanpa pasangan dapat diklasifikasikan sebagai 'mandul'. Riciannya, ketika usia kamu sudah di atas 16, 17, atau 18 (tergantung patokan usia dewasa di suatu negara) tetapi belum juga memiliki pasangan, maka kamu layak disebut orang cacat lantaran dianggap mandul.

Lah, kok gitu sih? Semua ini dilakukan WHO agar para pria/wanita single, pria gay, wanita lesbian, bisa punya hak untuk mengajukan IVF. Bingung lagi, apa itu IVF? In Vitro Fertilization atau kita kenal dengan sebutan bayi tabung. Metode biologis yang membuat orang berkondisi infertil bisa memiliki anak lewat 'bantuan' dari laboratorium.

Selama ini, IVF hanya bisa diberikan kepada pasangan suami-istri yang lantaran kondisi biologis tidak memungkinkan mereka memiliki anak. Tetapi dengan diklasifikasikannya single sebagai mandul, maka semua orang dewasa punya hak untuk mengajukan IVF. Kondisi ini memungkinkan seorang pria/wanita yang tidak memiliki pasangan tetapi ingin mempunyai anak, bisa melakukan program bayi tabung sebagai solusinya.

Meskipun ini menjadi kabar baik bagi pria/wanita yang ingin hidup sebagai single parent, serta bagi kaum LGBT, beberapa pihak menentang dengan tegas. "(Kebijakan WHO) ini absurd dan omong kosong belaka!" kata Josephine Quintavalle, seorang aktivis kemanusiaan dan kesehatan, dilansir oleh Telegraph. "Tidak hanya mendefinisikan ulang kata 'mandul' tetapi juga merusak hubungan alami antara pria dan wanita."

Sedangkan Dokter David Adamson, juru bicara WHO, menyebut kebijakan ini sebagai 'kesetaraan hak medis'. "Definisi mandul sekarang ditulis sedemikian rupa sehingga semua individu punya hak untuk berkeluarga," paparnya.

Well, bagaimana dengan kamu para jomblowan/jomblowati, sudikah disebut orang cacat?


EmoticonEmoticon