Sejarah Dayah Istiqamatuddin Serambi Aceh

Sejarah Dayah Istiqamatuddin Serambi Aceh Sejarah Berdirinya Dayah Istiqamtuddin Serambi Aceh berlokasi di desa Cot Keumude Kemukiman Cot Bada Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Pimpinan dayah yang pertama dan sampai sekarang dikenal dengan Al-Mukarram Abon Munajar Bin H. Safwan Ali dengan para santri berjumlah lebih kurang 110 orang putra dan 50 orang putri. Mareka diasuh oleh 10 orang tenaga pengajar lelaki dan 1 orang guru putri. Sesuai dengan kondisi zaman pada masa ini bangunan asrama tempat menampung para santri merupakan barak-barak darurat yang dibangun dari batang bambu dan rumbia.    

A. Pemikiran dan Dasar Rujukan Beranjak dari kebutuhan yang mendasar lagi perkembangan jiwa dan mental setiap manusia, pendidikan merupakan jawaban utama yang pasti didahulukan, dikarenakan berbagai perkembangan yang terekam dalam proses kehidupan, ilmu merupakan filter, pencerna dan pengolah terhadap perkembangan tersebut, khususnya bagi anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa. Anak merupakan embio pemimpin masa depan dalam meneruskan cita-cita agama dan bangsa, sangat perlu adanya ilmu pengetahuan yang mampan untuk menghadapi berbagai perkembangan yang kian hari terus bertambah pesat, hingga mereka tidak tertinggal atau bahkan larut dalam perkembangan secara tidak sadar. Gejala dan krisis moral anak remaja saat ini dan para muda-mudi tampaknya sudah terlalu jauh walaupun perkembangan itu bergerak belum begitu jauh, dalam pengertian belum sebanding, bisa diprediksikan gejala dan krisis moral tersebut ini akan terus bertambah apabila tanpa sentuhan pendidikan agama yang memadai, apalagi harus berhadapan dengan lingkungan yang semakin tidak terbaca lagi dengan kaedah budaya, agama dan sosial. Ilmu pengetahuan agama adalah jawaban untuk segala tantangan baru bagi perkembangan para remaja, dengan pengetahuan agama terkontrol terhadap moral dari penggeseran nilai-nilai budaya dan sosial dapat terdeteksi dan menjadi filter dalam menerima setiap perkembangan. Anak-anak merupakan bentuk kepolosan mental yang hakiki, mereka bisa diantar kemanapun orang yang mengantarnya, dan kita sebagai pemimpin hari ini untuk mereka anakyatim dan fakir miskin, atau kita hanya cuma menonton pertujukan-pertujukan yang suatu saat mata kita berdarah.

 B. Langkah Inisiatif dari berbagai alternatif dari wacana serhadana di atas, langkah-langkah yang mesti disusun secermat dan sejelis mungkin adalah dengan memberi pendidikan agama semaksimal mungkin, dimana perkembangan mental yang baru tumbuh, dengan mendapat sentuhan ilmu pengetahuan agama, dasar memilah dan memilih antara yang baik dengan yang tidak menjadi bagian yang pertama mengisi mental mereka dalam arti lain sebelum kita mencoba memasukkan yang lain dalam pikiran mereka ( anak yatim dan fakir miskin ), kita terlebih dahulu memasang filter dalam sistem perangkat pikiran mereka, kita berusaha memberikan pendidikan agama semaksimal mungkin, agar mereka memahami agama secara jelas dan memiliki modal untuk memilih setiap perkembangan sosial, teknologi dan budaya dalam kaca mata agama. Agar pelangaran tata nilai agama yang telah jauh dari santri menjadi tertata kembali, sekaligus menjadi santri yang taat dan berbakti.
 
C. Sasaran Sasaran yang menjadi tanggung jawab saat ini yaitu menciptakan wadah pendidikan yang tepat dan potensial terhadap kondisi masyarakat tanpa harus terbebani tetapi mereka tetap anak yatim piatu dan fakir miskin yang mempunyai peluang dan kualitas ilmu serta sistem pendidikan yang baik. Maka dari kajian tersebut lahirlah gagasan untuk mendirikan suatu pendidikan, yang merupakan suatu wadah Pondok Pasantren dalam menciptakan generasi madani. Yang Insya Allah dalam kesederhanaan dan keterbatasan telah mencoba menyentuh masyarakat sekitar lingkungannya, untuk memposisikan Pasantren / Dayah Istiqamatuddin Serambi Aceh menjadi tujuan pendidikan agama mereka dan hingga saat ini juga dengan kehendak Allah telah menjadi bagian dari anak-anak santri. Pondok Pasantren / Dayah Istiqamatuddin Serambi Aceh merupakan Dayah yang sedang berkembang saat ini yang bergerak dalam bidang sosial. Dengan segala keterbatasan hingga saat ini Pondok Pasantren / Dayah Istiqamatuddin Serambi Aceh telah menampung santri 160 orang dengan guru 11 orang.

D. Tujuan Pendidikan Pendidikan dan pengajaran di Dayah Istiqamatuddin Serambi Aceh di tujukan kearah pembentukan Sumber Daya Manusia yang berakhlak mulia, berbadan sehat, berpengetahuan luas, beramal ikhlas guna mengabdi di masyarakat.Anak didik diharapkan tumbuh menjadi manusia yang berwawasan keagamaan yang universal dan kosmopolitan, agar memiliki kemampuan tinggi dalam menghadapi kehidupan masyarakat modern dan menghindari pengaruh budaya westernisasi dan menyiram kesegaran batin generasi muda yang menjadi korban sekulerisme budaya asing. Demikian juga pendidikan dan pengajarannya senantiasa diarahkan untuk berperan aktif membina keteguhan, keimanan dan berjihat di jalan Allah, berpegang taguh pada Al-Quran, Sunnah Rasul, Ijma` Ulama, serta Qiyas yang berwawasan Ahli Sunnah. 

E. Organisasi dan Kelembagaan Pondok Pesantren. 
1. Pimpinan Dayah.     
a.Wadir Bidang Pendidikan.    
 b.Wadir Bidang Keuangan.    
 c. Wadir Bidang Pengembangan dan Kesantrian. 

G. Organisasi Otonomi    
1. Koperasi Pesantren (Kopontren)    
2. Majlis Ta`lim   
 3. T P A H. Jumlah Santri Jumlah santri yang belajar di Dayah Serambi Aceh sekarang ini adalah sebanyak 160 orang. yang terdiri dari 110 santriwan dan 50 santriwati. 

I. Kedisiplinan/tugas.
 1. Santriwan/santriwati. 
a). Mengikuti pelajaran setiap belajar (pagi, sore, malam) 
b). Mengikuti shalat berjama`ah setiap waktu 
c). Memakai busana muslim, seragam putih sewaktu belajar 
d). Dilarang memasak dengan siswa yang bukan mahram 
e). Dilarang masuk kamar orang lain tanpa izin
 f). Dilarang keluar komplek tanpa izin 
g). Tidak boleh keluar mushalla sebelum selesai wirid 
h). Menghentikan segala kegiatan sewaktu azan 
i). Mengikuti dalail khairat/muhadharah pada malam Jum`at j). Dan lain-lain. 

2. Wali murid 
a). Mengantar dan menjemput pelajar putri 
b). Setiap masuk komplek wajib berbusana muslim/muslimah 
c) Antar/jemput santriwan/wati sepengetahuan pimpinan 
d). Bagi yang melanggar ketentuan diatas dikenakan sanksi    
 
J. Tenaga pendidik/guru. Peranan dan tenaga pendidik sangat penting dalam pendidikan, betapapun baiknya konsep sebuah lembaga yang didukung oleh fasilitas dan prasarana yang cukup lengkap, namun akan kurang nilainya bila ditangani oleh guru yang kurang berkualitas. 
Oleh karena demikian rekruitmen guru di Dayah Istiqamtuddin Serambi Aceh dilakukan dengan proses seleksi, dimana guru yang ditempatkan pada tingkatan kelas disesuaikan dengan kemampuan intelektual mereka. Jumlah tenaga guru pendidik pada Dayah Istiqamatuddin Serambi Aceh Desa Cot keumude saat ini berjumlah 11 guru, dimana 10 guru laki-laki dan 1 guru perempuan .Keseluruhan guru yang mengajar di Dayah Serambi Aceh adalah alumni dari Dayah itu sendiri yang telah menguasai dan menjiwai nilai dan sunnah pesantren tersebut. 
 
Sumber : http://www.babuljannahtv.com  


EmoticonEmoticon