Membuka usaha seperti ini memang terlihat mudah dan sepele, hanya perlu gerobak jualan atau tempat untuk memasarkan barang, ternyata membuka bisnis dipinggir jalan seperti ini memiliki resiko yang jarang diketahui orang lain. Berikut ulasannya:
1. PERIZINAN YANG TIDAK JELAS
Inilah resiko klasik berjualan di pinggir jalan, tidak ada yang tahu
lahan yang dipakai untuk berjualan milik siapa apalagi bukan di depan
toko milik orang lain. Kalian harus selalu bersiap-siap untuk pindah dan
ikhlas ketika ada penggusuran secara paksa.
2. KESULITAN SAAT MUSIM HUJAN
Ketika berjualan di pinggir jalan tentu saja lapak yang digunakan
adalah lapak sederhana yang bisa dengan mudah untuk dipindahkan dan
tentunya dengan desain yang tak kompleks tanpa tempat berteduh untuk
pembeli terutama jika yang dijual dalam bentuk makanan, maka dari itu
ketika musim hujan akan menemui kesulitan jika berjualan di pinggir
jalan.
3. BARANG DAGANGAN YANG RENTAN RUSAK
Namanya juga di pinggir jalan, semua barang dagangan ataupun lapak yang
sederhana tersebut tentu rentan mengalami kerusakan karena terus
terpapar sinar matahari yang terik ataupun hujan disertai angin yang
dapat melembabkan bahkan menerbangkan barang dagangan.
4. HARUS SIAP KEHILANGAN BARANG
Jelas sekali penyebabnya, karena barang barang ada di pinggir jalan.
Maka sangat rentan diambil orang lain. Apalagi, tingkat copet di jalanan
Indonesia ini memang masih cukup tinggi. Oleh karena itu, risiko inilah
menjadi yang utama untuk kamu hadapi.
5. PUNGLI DAN JATAH PREMAN
Masalah pungli dan jatah preman ini menjadi rahasia umum ketika
berjualan di pinggir jalan. Karena banyak preman atau oknum tertentu
yang menguasai beberapa area untuk menagih uang dengan kedok uang
keamanan.
Beberapa resiko diatas adalah hal biasa, jangan ragu untuk memulai suatu
usaha yang penting adalah persiapan mental serta modal dan jangan
pernah menyerah karena halangan dan rintangan selalu ada dimanapun dan
kapanpun. Semoga Beruntung!
EmoticonEmoticon